Followers

Showing posts with label HAWA NAFSU. Show all posts
Showing posts with label HAWA NAFSU. Show all posts

Tuesday, March 13, 2012

Remaja dan Keinginan Hawa Nafsu



HAWA NAFSU

Saat memasuki masa remaja, manusia mengalami kematangan seksual. Pertumbuhan fizikal yang cepat dan mula berfungsi organ-organ seks secara maksimum membangkitkan kegairahan seksual yang luar biasa. Itulah sebabnya hawa nafsu remaja begitu berkobar-kobar. Jika tidak dikendalikan akan menjadi perilaku-perilaku seksual yang berbahaya.

Menurut McDowell (1996), berkobarnya hawa nafsu remaja juga disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut
  • Perubahan hormon yang cepat
  • Pengaruh persekitaran yang buruk
  • Rasa ingin tahu yang besar akan hal-hal seksualiti
  • Usaha untuk mencari jati diri
  • Usaha untuk cuba sebuah hubungan Intin antara lawan jenis 


ONANI DAN MASTURBASI

Menurut Concise Oxford English Dictionary, masturbation (untuk lelaki onani) adalah tindakan to stimulate one 's genitals with one' s hand for sexual pleasure. (Merangsang alat kelamin dengan tangan sendiri untuk mendapatkan kepuasan atau kesenangan seksual). Tentunya melancap boleh dilakukan dengan banyak variasi.

Menurut kajian Alfred Kinsey sebagaimana dikutip McDowell (1996), 93 peratus lelaki dan 62 peratus wanita pernah melakukan masturbasi. Tinjauan yang dilakukan Universiti Chicago dan New York Times atas 3.423 orang Amerika yang berusia antara 18 tahun hingga 59 tahun menunjukkan bahawa 60 peratus lelaki dan 40 peratus wanita pernah melakukan masturbasi.

Penyebab remaja melakukan masturbasi menurut McDowell (1996) adalah
  • Perubahan psikologi remaja
  • Kurangnya pendidikan seksual


PORNOGRAFI

Menurut Concise Oxford English Dictionary, pornography adalah printed or visual material intended to stimulate sexual excitement (cetakan atau bahan-bahan visual yang bersifat merangsang kenikmatan seksual). Variasinya banyak sekali, apalagi dengan adanya teknologi internet.

Pornografi berkembang sangat pesat seperti beberapa maklumat yang didaftarkan McDowell (1996, hal 271) berikut ini:

  • Menurut US Senate Judiciary Committee, jumlah buku-buku porno (adult bookstores) lebih banyak daripada restoran-restoran McDonald
  • Pada 1995, Carnegie Mellon University di Pittsburg, Pennsylvania mencari lebih dari 1 juta tayangan pornografi yang bersifat talian
  • Menurut kajian Dr. Jennings Bryant atas 600 remaja didapati bahawa 91 peratus lelaki dan 82 peratus wanita pernah melihat atau menikmati pornografi
  • Dalam sebuah survey atas 3.765 remaja aktivis gereja, ternyata 1 dari 6 orang di antara mereka pernah menikmati pornografi

Menurut McDowell (1996), penyebab remaja jatuh dalam pornografi adalah
  • Rasa ingin tahu yang sangat besar
  • Obsesi
  • Dehumanisasi seks. Penulis Alexandra dan Vernon H. Mark mengatakan, "One answer is that sex ... has been dehumanized. It is not regarded as a loving, responsible relationship, but as a sport, and in that light it is not surprising that intercourse and the sexual organs should be thought to be fit for viewing. "


Akibat dari penglibatan dengan pornografi adalah (McDowell, 1996, hal 272)
  • Remaja mengalami ketagihan seksual
  • Remaja melakukan penyimpangan perilaku seksual. Dua pertiga lelaki dan 40 peratus wanita penikmat pornografi cenderung ingin mempraktikkan perilaku seks seperti apa yang ditontonnya itu.
  • Remaja tidak menghormati maruah dan martabat kaum wanita
  • Remaja mempunyai pengharapan yang tidak realistic
  • Remaja merasa bersalah, malu, dan takut

HUBUNGAN SEKS PRANIKAH

Mengenai kes-kes hubungan seks pranikah di kalangan remaja, Josh McDowell (1996) mencatat data-data penyelidikan sebagai berikut.
  • Menurut kajian George Barna, hanya 23 peratus dari generasi pasca generasi bom bayi (baby boomer generation = generasi yang lahir selepas Perang Dunia II) yang mengaku masih jejaka / perawan sebelum berkahwin.
  • Sebanyak 47 peratus bayi yang lahir sampai tahun 1992 lahir dari ibu yang tidak berkahwin
  • Menurut kajian New York Times, 3/4 kaum wanita telah melakukan hubungan seks pranikah sejak masa remaja mereka dan 15 peratus di antaranya melakukan hubungan seks dengan 4 atau lebih teman kencan
  • Semakin hari orang semakin awal melakukan hubungan seks pra nikah
  • Pada tahun 1960, rata-rata remaja pertama kali melakukan hubungan seks pranikah pada usia 19 tahun
  • Pada tahun 1990, rata-rata remaja pertama kali melakukan hubungan seks pranikah pada usia 17 tahun
  • Menurut kajian Dr. Liana Clark, 27 peratus remaja melakukan hubungan seks pranikah pada usia 18 tahun

Bagaimana dengan perilaku seksual para remaja aktivis gereja? Menurut kajian yang dilakukan Josh McDowell dan Bob Hostatler sebagaimana dinyatakan dalam McDowell (1996, hal 281) ditemui fakta perilaku seks remaja gereja usia 17-18 tahun sebagai berikut:
  • 95 peratus berpacaran dengan bergandengan tangan
  • 86 peratus berpacaran dengan melakukan pelukan
  • 74 peratus berpacaran dengan melakukan french kissing (a kiss with contact between tongues - Concise Oxford English Dictionary)
  • 55 peratus berpacaran dengan meraba-raba buah dada
  • 44 peratus berpacaran dengan meraba-raba alat kelamin
  • 27 peratus berpacaran dengan melakukan hubungan seksual


Menurut Josh McDowell (1996), ada beberapa penyebab remaja melakukan hubungan seks pranikah iaitu
  • Pendidikan yang salah
  • Pendidikan seks yang kurang atau salah
  • Hubungan-hubungan sosial yang salah
  • Pacaran yang terlalu awal
  • Tekanan dari teman-teman remaja yang lain
  • Kecanduan ubat terlarang
  • Keinginan mempunyai anak

KEHAMILAN YANG TIDAK DIHARAPKAN

Risiko melakukan hubungan seks pranikah adalah kehamilan yang tidak dirancang. Menurut McDowell (1996), kehamilan tak dirancang menyebabkan hal-hal ini
  • Penolakan
  • Ketakutan
  • Rasa bersalah
  • Rasa malu
  • Penyesalan yang mendalam


Untuk mengelakkan kehamilan yang tak dirancang itu, remaja melakukan hubungan seks dengan memakai alat-alat kontrasepsi sebagai berikut (penyelidikan Family Planning Perspectives vol 18, Sept-Okt 1986)

Remaja usia di bawah 18 tahun melakukan hubungan seks dengan kontrasepsi jenis pil (11 peratus), IUD (10,5 peratus), kondom (33,9 peratus), diafragma (31,6 peratus), spermicides (34 peratus)
Remaja usia 18-19 tahun melakukan hubungan seks dengan kontrasepsi jenis pil (9.6 peratus), IUD (9.3 peratus), kondom (16,3 peratus), diafragma (28,3 peratus), spermicides (34 peratus)

ABORSI

Kehamilan di luar pernikahan yang tidak dirancang menyebabkan remaja melakukan abosti (abortion). Ini adalah data yang dikumpul Josh McDowell (1996) berkenaan dengan masalah pengguguran di Amerika Syarikat
  • Menurut kajian Guttmacher Institute, 1 dari remaja yang mengalami hamil di luar nikah memilih melakukan pengguguran
  • Tiap tahun, 50 peratus dari 1 juta remaja AS yang hamil di luar nikah melakukan pengguguran
  • Menurut Dr. M. Balfin, kes pengguguran yang dilakukan remaja di AS yang paling besar di seluruh dunia
  • Di Amerika Syarikat ada 4,000 kes pengguguran setiap hari
  • Di Kanada ada 70.000 kes pengguguran setiap tahun
  • Di Inggeris ada 180.000 kes pengguguran setiap tahun

Menurut McDowell (1996), perilaku aborsi dilakukan remaja kerana faktor-faktor seperti berikut:
  • Krisis seksualiti dalam kehidupan remaja
  • Ketersediaan sarana dan prasarana (kemudahan) untuk melakukan pengguguran
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...